Rapor P5 merupakan bagian dari sistem penilaian dalam Kurikulum Merdeka yang berfungsi untuk mencatat perkembangan peserta didik dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Berbeda dengan rapor akademik yang menilai aspek kognitif, rapor P5 menitikberatkan pada aspek karakter, keterampilan sosial, dan nilai-nilai luhur Pancasila yang diinternalisasi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi dan Tujuan Rapor P5
Rapor P5 dirancang untuk:
-
Mendokumentasikan perkembangan karakter siswa berdasarkan dimensi Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan berpikir kritis.
-
Memberikan umpan balik konstruktif bagi siswa, orang tua, dan guru tentang proses belajar yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tapi juga pada proses dan pengalaman.
-
Menjadi bahan refleksi bagi sekolah dalam menyusun kegiatan projek berikutnya agar lebih kontekstual dan bermakna.
Isi dan Bentuk Rapor P5
Rapor P5 tidak hanya berupa angka atau skor. Ia menggunakan deskripsi naratif yang menjelaskan bagaimana siswa menunjukkan kompetensi tertentu dalam konteks projek yang dilaksanakan. Deskripsi tersebut bisa mencakup:
-
Partisipasi siswa dalam kegiatan
-
Kemampuan bekerja dalam tim
-
Kreativitas dan inovasi
-
Etika dan tanggung jawab sosial
Penilaian dalam rapor P5 bersifat formatif dan kualitatif, sehingga tidak bersifat menghakimi, melainkan menggambarkan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh.
Peran Guru dalam Penyusunan Rapor P5
Guru berperan sebagai fasilitator dan pengamat yang mencatat proses belajar siswa selama pelaksanaan projek. Untuk mendukung objektivitas, guru dapat menggunakan berbagai instrumen, seperti:
-
Jurnal refleksi
-
Observasi perilaku
-
Lembar penilaian diri dan teman sebaya
-
Dokumentasi projek (foto, video, portofolio)
No comments:
Post a Comment