Thursday, May 29, 2025

CARA MEMBUAT MODUL AJAR DEEP LEARNING

 Pendekatan deep learning dalam konteks pendidikan berbeda dengan konsep deep learning dalam kecerdasan buatan. Dalam pendidikan, deep learning merujuk pada pembelajaran yang bermakna dan mendalam—yakni ketika peserta didik tidak hanya menghafal informasi, tetapi memahami, mengaitkan, dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks nyata. Untuk mendukung tujuan ini, diperlukan modul ajar yang dirancang secara sistematis dan berfokus pada pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Berikut langkah-langkah membuat modul ajar dengan pendekatan deep learning:


1. Menentukan Capaian Pembelajaran

Langkah pertama adalah merumuskan capaian pembelajaran yang jelas dan terukur. Dalam deep learning, capaian tidak hanya mencakup aspek pengetahuan faktual, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.

Contoh:

  • Siswa mampu menganalisis dampak revolusi industri terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.


2. Mengidentifikasi Kompetensi Inti dan Esensial

Pilih materi inti yang benar-benar penting untuk dipahami secara mendalam. Hindari pembelajaran yang terlalu luas namun dangkal. Fokuskan pada konsep-konsep kunci yang menjadi fondasi untuk pembelajaran selanjutnya.


3. Merancang Aktivitas Pembelajaran Berbasis Proyek atau Masalah

Salah satu ciri utama deep learning adalah keterlibatan aktif siswa dalam eksplorasi. Gunakan pendekatan berbasis proyek (project-based learning) atau berbasis masalah (problem-based learning) yang mendorong siswa berpikir kritis dan reflektif.

Contoh:

  • Siswa ditugaskan menyelidiki masalah lingkungan di sekitar mereka dan merancang solusi nyata dalam bentuk kampanye atau inovasi sederhana.


4. Mengintegrasikan Pertanyaan Pemantik (Essential Questions)

Gunakan pertanyaan terbuka yang mendorong eksplorasi dan diskusi mendalam. Pertanyaan ini menjadi pendorong keingintahuan dan refleksi.

Contoh pertanyaan:

  • Bagaimana teknologi mempengaruhi cara kita bekerja dan hidup?

  • Apakah pertumbuhan ekonomi selalu membawa kesejahteraan?


5. Menentukan Strategi dan Metode Evaluasi Otentik

Evaluasi dalam pendekatan deep learning tidak hanya berupa tes pilihan ganda, tetapi juga penilaian otentik seperti portofolio, presentasi, refleksi diri, dan produk nyata dari proyek siswa.


6. Menyediakan Ruang untuk Refleksi dan Umpan Balik

Berikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan proses belajar mereka. Refleksi membantu siswa menyadari cara berpikir dan strategi belajar mereka sendiri, yang penting dalam pembelajaran jangka panjang.


7. Memfasilitasi Pembelajaran yang Bersifat Kolaboratif

Dorong siswa untuk bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan bertukar pikiran. Kolaborasi menumbuhkan empati, kemampuan komunikasi, dan membangun pemahaman bersama yang lebih kaya.


8. Mendesain Modul Secara Fleksibel dan Adaptif

Modul ajar deep learning perlu fleksibel agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks siswa. Ini termasuk menyediakan diferensiasi untuk siswa dengan gaya belajar atau tingkat kesiapan yang berbeda.


No comments:

Post a Comment

PERANGKAT PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SEMUA PELAJARAN KELAS IX SMP/MTS

  Deep Learning sering kali dianggap sebagai topik yang kompleks dan menakutkan, dipenuhi dengan istilah-istilah matematis dan algoritma yan...